Selasa, 18 Februari 2014

Ramalan Tahun 2014 : "DAHANA MUBAL NGUYAK-UYAK JANMA, DEWA NGREKSA KEMBANG SEJATI"

Posted by EKA PUGUH PRASETYA On 14.26 0 komentar

Ramalan Tahun 2014 : "DAHANA MUBAL NGUYAK-UYAK JANMA, DEWA NGREKSA KEMBANG SEJATI"
Ramalan Tahun 2014 : "DAHANA MUBAL NGUYAK-UYAK JANMA, DEWA NGREKSA KEMBANG SEJATI"Ramalan Tahun 2014 : "DAHANA MUBAL NGUYAK-UYAK JANMA, DEWA NGREKSA KEMBANG SEJATI"Mbah Mujono, Kasepuhan Kejawen asal Susukan, Genjahan, Ponjong
KEMBANGARUM/EKA P.PRASETYA-- 2014 segera datang. Apakah kiranya yang akan terjadi di tahun 2014 mendatang ? Inilah ramalan Mbah Mujono (78) spiritualis Kejawen handal asal Susukan, Genjahan, Ponjong. Sebagai gambaran Mbah Mujono adalah Kasepuhan Kejawen yang terkenal kesaktian, akurasi dan ketepatannya. Jangankan pejabat level Bupati dan Gubernur yang namanya Menteri, pejabat tinggi negara hingga duta besar dari mancanegara sering meminta pendapat dan pandangannya jika sedang menghadapi masalah berat. Seluruh belahan dunia pernah dijelajahinya, beraneka kitab dia hafal. Kakek ini tak pernah menikah dan memiliki keturunan. Dia juga sudah menyingkirkan segala hasrat keduniawian. Hidupnya digunakan untuk menolong sesama tanpa berharap pamrih apapun. Ramalan dan pandangannya mungkin setara dengan ramalan Nostradamus filosof Perancis dan Sri Aji Jayabaya, Maharaja Kediri yang terkenal dengan Serat Jangka Jayabaya-nya. Berikut hasil ramalan Mbah Mujono.
“Tahun 2014 itu dimulai saat Rabu Pungkasan bulan Sapar tahun Jawa. Di tahun-tahun sebelumnya tidak pernah itu terjadi. Manusia harap berhati-hati sebab dimungkinkan akan terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan, perlambangnya DAHANA MUBAL NGUBER-UBER JANMA, DEWA NGREKSA KEMBANG SEJATI.” Katanya Selasa (31/12/2013).
Dijabarkan oleh Mbah Mujono, “Dahana itu api, mubal artinya meluap. Dahana mubal artinya api yang meluap, nah api yang bisa meluap itu adalah magma di perut bumi. Gunung berapi meletus, sentralnya Gunung Merapi yang diikuti oleh berbagai gunung berapi lain di berbagai wilayah. Itu pertanda pergantian jaman dari dunia lama ke dunia baru ada bencana alam luar biasa dahsyat. Perubahan dari jaman Kalabendu ke jaman keadilan. Ingat peristiwa bergolaknya Gunung Merapi tahun 2006 dan 2010 silam ? Seperti siklus empat tahunan sekali kan ? Nah itu juga yang membuat banyak gunung berapi di Indonesia ikut bergejolak. Berapa gunung yang saat ini terus-terusan bergolak hingga menyebabkan warganya mengungsi ?” tanyanya.
“Harap diketahui  40% gunung berapi di Indonesia itu ada di tanah Jawa. Dari seluruh dunia, 52% gunung berapi ada di Indonesia. Dan Indonesia itu terletak diantara lempengan Benua Australia dan lempeng Benua Asia. Gunung berapi berguncang, maka terjadi gempa bumi 5 hari berturut-turut, 7 hari gelap gulita. Disitulah banjir lahar terjadi, pulau Jawa terbelah menjadi dua, terjadi sejak pantai di selatan Imogiri hingga nanti ujungnya di Telamaya, Gunung Merbabu. Laut utara dan selatan bertemu sehingga Pulau Jawa terbagi dua itu. Lahar yang meluapnguyak-uyak janma(mengejar-ngejar nyawa segala apa yang dipermukaan bumi). Tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang sebenarnya tidak bersalah ikut binasa. Mereka tidak berdosa, hanya menjadi korban dari Dewa Ngreksa Kembang Sejati. Maksudnya adalah  hanya insan yang benar-benar suci jiwa raganya yang akan selamat. Disitulah peradaban baru atau jaman keadilan akan muncul. Tidak peduli dia professor, doktor, insinyur, presiden, menteri semua bisa binasa. Tetapi orang yang suci jiwa raganya akan selamat dari bencana maha hebat itu. Dan pertanda itu sudah dimulai sejak tahun 2000 silam. Apakah pasti itu terjadi tahun depan ? Saya tak mau mendahului Sang Maha Pencipta. Yang jelas maksimal tahun 2025 itu semua sudah terlaksana. Bisa saja besok, lusa, bulan depan atau kapan, silahkan anda analisa sendiri,” tegasnya.
Selain itu Mbah Mujono menjelaskan perilaku manusia lah yang membuat bumi bergolak, tonggak kepemimpinan bangsa akan beralih tangan, “Tahun 2014, pemimpin yang akan datang adalah sosok pemimpin yang anti Amerika Serikat. Dia adalah trah atau salah satu keturunan Keraton Yogyakarta. Jangan katakan kalau itu Sri Sultan Hamengkubuwono lho, yang dimaksud trah adalah keluarga besar namun lahir dari luar Beteng Keraton. Apakah nanti sudah terjadi perbaikan ? Ooooh masih jauh, sebab pemimpinnya meski sangat berani dan mendepak preman-preman perampok bangsa ini, tetapi disisi kanan kirinya juga masih preman. Sejak zaman Soekarno hingga sekarang SBY, tidak seorang pun yang layak disebut sebagai ksatria. Semua pemimpin hanya raganya yang memimpin bangsa, jiwanya sama sekali tak memiliki sifat ksatria pemimpin. Maka perbaikan sulit terjadi, penegakan hukum tumpul diatas dan tajam ke bawah. Artinya yang diatas kalau bersalah hukumannya tidak maksimal, sedangkan yang dibawah tetap berat. Maklum, semua produk hukum manusia yang membuat, manusia pulalah yang terang-terangan melanggarnya. Tatanan kehidupan yang namanya skandal perselingkuhan terjadi dimana-mana. Wanita banyak yang sudah tidak menghargai kehormatannya hingga ujung-ujungnya gambaran diatas pasti terjadi. Lalu muncullah yang namanya jaman keadilan, dimana pemimpinnya jiwa raga diserahkan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyatnya. ” Pungkasnya.
Tulisan ini sifatnya hanyalah ramalan dari seorang kasepuhan atau paranormal. Anda percaya silahkan, tidak percaya juga tidak akan dipermasalahkan.


0 komentar:

Posting Komentar